Rabu, 29 Juli 2009

MWC NU LOSARANG ADAKAN KHITAN MASAL BAGI WARGA NAHDLIYIN

MWC NU Losarang adakan Khitan masal dalam rangka Lailatul Ijtima` yang ke XIV di Sekretariat MWC NU Kec. Losarang Jl. Raya Kr. Anyar Santing Kec. Losarang Kab. Indramayu. Khitan masal ini dilaksanakan pada Jum`at 31 Juli 2009 M / 9 Sya`ban 1430 H. Khitan masal angkatan ke II ini diikuti oleh 20 peserta yang terdiri dari anak usia 6 sampai 9 tahun. Mereka bukan hanya berasal dari kalangan warga yang tidak mampu saja namun ada diantaranya dari kalangan warga yang berkecukupan. Mereka beralasan karena dengan mengikuti khitan masal MWC NU berarti turut mengenalkan ke-NU-an kepada anak - anak mereka. Selain itu mereka juga ingin ngalap berkah kepada Kyai - kyai NU yang turut hadir mendo`akan pada acara tersebut.
Ust. Kamali Noor selaku Ketua panitia sengaja membatasi jumlah peserta. Sebab pada angkatan sebelumnya khitan masal yag sekiranya diikuti oleh 20 orang peserta ternyata pesertanya membludak, tercatat sampai 41 orang peserta.
Bertindak sebagai dukun sunat adalah Ust. Akrom dan H. Ade Sutama, SPd. Keduanya adalah warga NU yang sengaja di datangkan dari luar kecamatan Losarang.
Sementara itu pada malam Sabtu ( 31/07) Istighotsah bulanan warga NU Kec. Losarang ini diikuti oleh seluruh pengurus Ranting dan jama`ahnya.
Hadir pada acara ini adalah KH. Juhadi Muhammad ( Ketua PCNU ) KH. Maksudi (Ketua Dewan Syuro DPC PKB ) H. Dedi Wahidi selaku Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Barat tidak hadir dalam acara tersebut karena yang bersangkutan sedang berada di Jakarta.
KH. Maksudi, dalam sambutanya, menyampaikan "SELAMAT" kepada H. Juendi, MSi ( Ketua MWC NU Losarang ) yang telah terpilih kembali menjadi anggota DPRD Kab. Iindramayu dari Partai Kebangkitan Bangsa.
KH. Juhadi Muhammad, dalam sambutannya, beliau mengkritisi bahwa Islam terdiri dari bermacam - macam golongan. dari sekian golongan itu hanya Ahli Sunnah Wal Jama`ah saja yang akan selamat kelak. Demikian Beliau menyampaikan.
Sementara itu. KH. Ahmad Rosyidi selaku muballigh yang sengaja didatangkan oleh panitia, sangat memukau pengunjung yang jumlahnya sekitar lebih dari 500 orang itu. Dengan gaya dan ciri khasnya, mubaligh ini membuat jama`ah terbius untuk menyimak kata demi kata yang di fatwakan oleh kyai, walaupun angin malam mendinginkan suasana yang semakin malam.